//
archives

Archive for

Inspirasi @Saptuari: Misteri Sebuah Absensi

shalat sebagai penolongSeorang guru yang masuk kelas setiap pagi mengabsen murid-muridnya, yang barisan depan ini rajin semua. Datang duluan sebelum bel berdentang, duduk rapi siap menerima ilmu dan pelajaran..
Dari 40 siswa di kelas itu, tentulah tak semuanya tertib. Ada yang badung pastinya, datangnya sering telat, duduk seenaknya, berisik selama pelajaran berlangsung, bahkan cium tangan guru pun ogah-ogahan. Sombong, merasa sudah hebat, guru hanya dianggap formalitas pelengkap sekolah. Sekolah pun hanya dianggap beban..

Ada beberapa murid yang selain rajin tepat waktu, juga sangat dekat dengan guru itu. Mereka suka hadir ke rumah guru, sekedar untuk ngobrol, belajar tambahan, sambil membawakan cemilan dan makanan untuknya..
Jika suatu saat guru itu ditanya oleh kepada sekolah, siapa murid teladan di sekolah ini.. Pasti dia menjawab murid-muridnya yang rajin dan tertib belajarnya. Guru itu dengan mudahnya memberi nilai baik dan pujian untuk mereka.
Jika ada tawaran beasiswa, tentu murid-murid teladan itu yang diajukan namanya.
Jika ada tawaran studi banding gratis, tentu pastilah nama-nama murid teladan itu juga yang diajukannya..
Sebaliknya,
Pada murid yang bandel, badung, suka telat, tidak respek padanya, guru itupun bisa marah. Memberikan hukuman, dari mulai hardikan, jeweran, hingga pukulan ringan. Si guru yang sayang pada muridnya tidak mau membiarkan dia makin jatuh dalam kesalahan. Hukuman itu adalah untuk mengingatkan dia, agar mau berubah dan bisa berprestasi seperti murid lainnya. Sudah diingatkan tapi tetap ngeyel, badung dan bandel, maka jangan harap mendapatkan pembelaan dari gurunya. Siap-siap, seluruh angka di raport menjadi merah, bahkan bisa dikeluarkan dari sekolah.. Tinggal deh mewek sambil dadah dadah..

Kawanku..
Itu adalah sebuah logika sederhana dari seorang guru pada muridnya. Bayangkan jika Allah yang mengabsen kita, dan kita hanya cuek bebek saja..
Allah yang mengabsen?
Yess! Dialah Allah yang menciptakan kita, dan kelak pasti mematikan kita semua..
Haaaa..
Yess! 5 kali dalam sehari, wajib hukumnya.. Wajib itu adalah: jika dikerjakan mendapatkan pahala, jika ditinggal mendapatkan dosa!

Adzan berkumandang, sejak subuh hari masih gelap, hingga siang menjelang, sore datang, malam menyapa.. Allah datang mengabsen hamba-hambanya, seolah Dia berkata: “mana ini hamba-hambaKu, yang dulu hanya seonggok daging di perut ibu, Aku beri rejeki padanya hingga dia tumbuh, lahir, dewasa, apakah dia lupa?”

Berdirilah orang-orang yang konsisten absen datang tepat waktu di masjidnya. Allah kirimkan milyaran malaikat untuk mencatat dan merekamnya, juga memerintahkan malaikat-malaikat itu menjaga mereka..

Banyak kisah dari kawan-kawan saya, yang mengalami perubahan hidup setelah memperbaiki absen pada Tuhannya.
Adzan… Sholat!
Adzan… Sholat!
Adzan… Sholat!
Adzan… Sholat!
Adzan… Sholat!
bahkan ketika tidak adzan pun dia sholat, ketika matahari mulai bangkit sholat Dhuha dilakukannya,
ketika gelap malam sholat Tahajud dikerjakannya.
Seperti murid-murid teladan yang datang ke rumah gurunya diluar pelajaran sekolah.

Mereka seperti berprinsip: kerja adalah selingan menunggu waktu shalat..

Bagaimana Allah tidak cinta pada mereka? Seluruh absensi terisi penuh dengan tertibnya, tinggal Allah membalasnya dengan kemudahan dan kelapangan hidup, ketenangan hati dan limpahan rejeki..

Kawan saya usaha perkebunannya sukses sekali, sekali panen berton-ton buah itu dikirim ke berbagai negeri. Satu hal yang bikin saya iri, sering saya dapati sebelum adzan berbunyi mobilnya lebih dulu ada disamping masjid yang dia singgahi..

Kawan saya yang lain memberikan testimoni, ketika dulu sholat adalah hanya sisa-sisa dari waktunya, hidupnya berantakan termasuk bisnisnya. Ketika dia membiasakan sholat di awal waktu, berjamaah di masjid, Allah seperti mengirim malaikat untuk mengawalnya. Jadwal-jadwal pekerjaannya tersusun rapi, selesai tepat waktu, pembayaran juga tepat waktu. Karyawan yang bermasalah makin berkurang, hutang pun akhirnya tiada.
Pekerjaan jauh di luar kota yang harusnya terjadwal melompat-lompat Senen-Kamis-Sabtu, tiba-tiba dicancle oleh 3 kliennya. Mereka meminta bertemu di hari Jumat-Sabtu saja. Padahal ketiga kliennya tidak saling kenal, tapi Allah yang mengaturkan waktunya hingga jadi ringkas dan efektif dikerjakan..
Wow! Kawan saya sampai sujud syukur mengalami kejadian-kejadian yang tak terduga.

Bagaimana dengan hamba yang badung, bandel, ngeyel, absen telat, hobi membantah, pura-pura budek, cuek bebek, sok pede bahwa dia akan hidup selamanya..

Hehe.. Yakin Allah itu Maha Pengasih dan Penyayang, kan itu janji Allah.. Tiap hari kita membacanya: Bismillahir Rahmanir Rahim.. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang..
Wujud sayang Allah itu dengan “menjewer kita” agar kita kembali kepada Allah, jadi hamba yang tertib lagi.

Ada yang dijewer langsung..
Ada yang di’istijrad’ dulu, dikasih harta kemewahan, kesenangan, baru deh dijewer banter banget sampai nangis aduh iyung.. aduh iyuuung..

Gampang kok ngenalin tanda-tanda kita dah dijewer Allah.. Usaha yang mulai bangkrut, ditipu orang, sering sial, kecelakaan kok datang beruntun, sakit kok gak sembuh-sembuh, hati yang selalu gelisah, pikiran yang selalu resah, dapat rejeki banyak tapi hilangnya juga banyak, anggota keluarga kita dapat musibah, kita yang terus-terusan susah, rumah tangga kayak neraka.. dan masih buanyaak lagi tanda-tandanya, kalo kita mau cukup dialog dengan hati terdalam, nanti hati itu akan jujur membenarkan..

Itulah sinyal, ketika kita hanya mengejar dunia.. Rejekinya dapat, tapi keberkahannya sirna..

Usai proses dijewer itu terjadi, Allah bakalan ngabsen lagi.. Adzan akan terus berkumandang setiap hari. Jelas banget ajakan Allah dalam panggilannya: Haiyalalfalaaaahhh.. Haiyalalfaalaaah..
“Mari menuju kemenangan! Mari menuju kemenangan!”
Kita diajak oleh Allah menjadi orang yang menang di kehidupan kita, menang melawan hawa nafsu, menang melawan semua masalah yang menghimpit hidup kita…

Caranya? Ya absen tepat waktu.. Ketika Allah sudah memanggil, ayo kita datangi, sambut panggilannya.. Rengkuh kasih sayangnya, Jangan lagi ditunda-tunda.
Pesan itu jelasss banget kok:
“Jadikan sabar dan SHOLAT sebagai penolongmu..” -QS Al Baqarah 153

Kawanku, nanti siang dan malam pasti ada panggilan absen lagi, mau ikutan mereka mendatangi atau terus acuh menghindari?
Kamu gak takut dijewer lagi?

Salam,
@Saptuari

===

Dapatkan buku terbaru Saptuari: KEMBALI KE TITIK NOL!
klik >> Buku Inspirasi Perjuangan Pengusaha Bebas Riba 

Inspirasi @Saptuari: TERHINA KARENA HUTANG…

banyak harta dari ribaSebulan ini silih berganti ada yang datang maupun japri soal hutang kepada saya, yang japri di Facebook saking bejibunnya saya sudah puyeng ketika membukanya.. Sudah deh saya biarkan dulu sadja..

Padahal saya sudah sering wanti-wanti, kalau curhat ke saya dan berharap saya bayarin hutangmu, mending gak usah sekalian, berhentilah berharap.. Emangnya saya konglomerat yang duitnya sak hohah dan hobinya nyebar duit? Hehe..

Semua yang datang dan curhat ke saya pasti jawaban saya nyontek jawaban ustadz-ustadz kesohor di youtube itu.. KEMBALIKAN KE ALLAH!
Allah yang memberi masalah..
Allah juga yang memberikan solusinya..

Kok Allah tega ya mas menjerumuskan saya dalam hutang gak berkesudahan?

Coba interopeksi, selama ini bagaimana gaya hidupmu?
Terlalu nafsu berburu harta? Sampai ibadahnya terlunta-lunta..?
Gaya hidup sok kaya? Harta haram tetap dimakan?
Hobi bener mainan riba? Semua cicilan disikat? Semua angsuran diembat?
Punya bisnis dengan akad bathil? Gak peduli dengan hak orang lain? Pokoknya gimana caranya saya untung sebuanyak-buanyaknya!!
Masih suka dengan bisnis yang berbau judi? Gharar (spekulasi) dan maisir (judi)? Beli pagi diangka segini.. Nanti sore jual diangka segitu.. Produknya? Embuuh! Kan virtual.. gak berbentuk! Derivatif! Sekali sell untung 30 juta, gak peduli duitnya darimana.. Padahal diujung sana ada orang meraung-raung karena baru kehilangan duit 30 juta karena masang angka yang salah, dan duitnya kamulah yang mengambilnya..

Atau kisah kisah yang ini…
“Saya ternyata dari dulu hobinya menumpuk asset mas! Beli mobil beberapa, beli rumah sampai tiga, semua hutang.. semua cicilan, ternyata itu bukan asset massss… Semua harta riba masss” lalu nangis sesenggukan..

Atau ini…
Ada kawan saya bercerita, dia dan ibunya sudah 6 bulan lebih tidak bisa membayar hutang rekening koran, dengan agunan sebuah gudang.. Setiap hari didatangi debt colectore, rasanya gelisaaaah luar biasa, sampai puncaknya ketika mereka datang ke kantor bank tersebut untuk proses negosiasi.

“Kami di ruangan itu dengan bagian penagihan, saya dan mamah begitu terhina ketika kami ditunjuk-tunjuk wajah kami dengan bahasa sindiran yang menyakitkan, dibilang gak usah sok kaya, kalo gak mampu bisnis ya gak usah ngutang!!

Padahal sejak saya kecil mamah sudah jualan dan jadi distributor di banyak tempat, namun sejak menggadaikan gudang itu untuk nambah modal, malah bisnis mamah bertumbangan, tiap dapat untung habis hanya untuk bayar cicilan… Sakit mas! Kami benar-benar gak punya harga diri… Gudang itu akhirnya masuk proses lelang, dan terjual untuk melunasi hutang kami..”

Cerita lainnya..
Hujan derassss sore itu, sepasang suami istri memaksa saya untuk bertemu, saya masih nungguin karyawan di warung tengkleng ketika mereka datang..
Si istri langsung curhat, dengan wajah yang kuyu tampak kelelahan.. Dikejar hutang..
Si suami langsung mengeluarkan selembar kertas, rincian hutang yang dia miliki..
Astagfirullaaah… Hutangnya di 17 titik!! Tersebar di bank, leasing, koperasi, BPR, entah yang direntenir, akan menambah deretan hutang itu..
“Kerjanya apa mas?” Tanya saya
“Saya PNS mas..” Jawabnya
Waladalaaaah.. Terus buat apaaa semua hutangan ini??
Dia terdiam, tidak mampu menjawab..
Dieeeeem… Binguuuung…
“Gaji PNS berapa emangnya?”
“Hanya 3 juta mas..”
Bagaimana akan cukup untuk membayar hutang 1 M lebih ini?

Fiuuhh! Nasehat saya tetap sama..

  1. Merapat ke Allah! Taubat! Taubat! Minta ampuuuun sama Allah karena sudah mainan riba seperti ini. Perbaiki sholatnya, tepat waktu, berjamaah, tambahi ibadah sunahnya.. Pokoknya yang dikejar AMPUNAN ALLAH! Merengek-rengeklah seperti anak kecil yang minta ampun ketika nakal dijewer bapaknya..
  2. Berazam bebas hutang, bercita-cita sampai mentooooookkkkk ingin bebas hutang! Jangan pernah sedikitpun berfikir menutup hutang dengan hutang baru.. Gak akan selesai!! Gak akan beres!! Lepas dari mulut buaya, masuk ke mulut singa..
  3. Mulailah melepaskan asset-asset yang selama ini menjerat dalam jebakan riba. Mobil, ruko, rumah, tanah, emas, apapun itu.. Jual saja, biar lepas semuanya! Yakin nanti ketika sudah lega hidupnya, cari rejeki lebih tenang, gak kemrungsung, gak terhina, Allah ganti dengan rejeki yang lebih baik, bisa beli lagi deh.. Cash!
  4. Minta doa dari orang tua, terutama ibu.. Jangan remehkan kekuatan doa! Percayalah doa itu bisa membuka pintu langit, membuka kemudahan-kemudahan yang selama ini mampet!!
  5. Sedekah! Giving! Memberi! Gak usah ngeles.. “Gimana saya mau sedekah mas! Buat kebutuhan saya aja mepeetttt!!”
    Heeei! Jangan jadi looser! Pecundang!! Lihat diluar sana, buanyak orang yang lebih susah hidupnya dibanding dirimu! Yang buntung kakinya tetap harus bekerja… Kamu yang lengkap, sehat, mau terus jadi pecundang? Kenapa harus tetap bersedekah dalam kondisi apapun?
    Nih perintahnya: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di WAKTU LAPANG maupun di WAKTU SEMPIT, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang, Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan..” -QS Ali Imran 133-134

Coba deh lakukan 5 hal itu, rutin, fokus, perjuangkan!! Fight!! Hajarrrr!! Dan lihat keajaiban-keajaiban yang bakal kamu alami..

Sudahlah… Cukup hidup dalam kungkungan hutang, kita ikuti ajaran Kanjeng Nabi saja, gak usah gampang dirayu oleh semua angsuran dan cicilan dengan bunga berbunga yang melelahkan…
Utang riba nampaknya bisa membuat hidup lebih mewah, tapi ujung akhirnya berbahaya.

Dalam hadis dari Ibnu Mas’ud, Nabi bersabda,
مَا أَحَدٌ أَكْثَرَ مِنَ الرِّبَا إِلاَّ كَانَ عَاقِبَةُ أَمْرِهِ إِلَى قِلَّةٍ
“Siapapun yang memperbanyak hartanya dari riba maka ujung akhir urusannya adalah KEMISKINAN..” (HR. Ibnu Majah 2365)

Pesan Nabi lagi:
“Hutang membuat kegelisahaan di malam hari, dan kehinaan di siang hari…”
-Muhammad Sallahu Alaihi Wassalam

Mari kita berjanji.. Sisa hidup dunia, kami hanya ingin bisa tidur nyenyak, agar esok hari bisa bebas dan semangat mengejar ridho Illahi, bekal nanti kami mati..
Itu sadja!

Salam,
@Saptuari

Arsip

Follow me on Twitter